Orang Tua di Sabang Harapkan Guru Lebih Dekat Secara Emosional dengan Siswa

 

SDN 5 Sabang saat mengikuti upacara pengibaran bendera, Senin (25/11/2024)

KOLASENEWS.ID | SABANG - Peringatan Hari Guru Nasional ke-30 yang jatuh pada Senin (25/11/2024) menjadi momen penting bagi masyarakat di Sabang. 


Sejumlah orang tua berharap agar para guru tidak hanya menjadi pengajar, tetapi juga figur yang mampu menjalin kedekatan emosional dengan siswa, sehingga pendidikan di Sabang semakin berorientasi pada pembentukan karakter.


Dewi, salah seorang ibu dari dua anak sekolah dasar di Sabang, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para guru atas dedikasi mereka dalam mendidik generasi muda. 


Menurutnya, guru tidak hanya berperan sebagai pengajar, tetapi juga pembimbing yang memberikan teladan dalam kehidupan sehari-hari.


“Guru di Sabang tidak hanya menyampaikan materi pelajaran, tetapi juga mendidik tanggung jawab, kedisiplinan, dan rasa saling menghormati. Dengan cara ini, mereka membantu anak-anak kami tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik,” ujar Dewi.


Rika Rahmawati, orang tua lainnya, menyoroti pentingnya hubungan emosional yang erat antara guru dan siswa. Menurutnya, kedekatan ini dapat menciptakan rasa aman bagi siswa, sekaligus menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya kasus perundungan (bullying) di lingkungan sekolah.


“Harapan kami, guru dapat lebih memahami karakter setiap anak, memberikan perhatian yang penuh kasih sayang, sehingga anak-anak merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar,” katanya.


Rika juga berharap, Hari Guru Nasional menjadi titik refleksi bagi para pendidik untuk terus meningkatkan kemampuan mereka, tidak hanya dalam hal akademik tetapi juga dalam memahami kebutuhan emosional siswa.


“Kami percaya, pendidikan yang baik adalah hasil dari kolaborasi antara guru dan orang tua. Karena itu, kami siap mendukung langkah-langkah positif para guru demi menciptakan lingkungan belajar yang kondusif,” tambahnya.


Peringatan Hari Guru Nasional tahun ini menjadi pengingat akan peran strategis para guru dalam membentuk generasi penerus bangsa. Orang tua di Sabang pun berharap, kedekatan emosional antara guru dan siswa dapat terus diperkuat demi menciptakan pendidikan yang ramah, inklusif, dan penuh makna.(AAP)

0 Comments